yosep

Sunday 18 April 2010



Masa awal remaja adalah masa yang sangat indah untuk di kenang,masa putih biru, masa dimana pikiran kita terlalau sederhana untuk memaknai saat saat yang indah. Kawan –kawan sebaya, kegiatan-kegiatan sekolah,dan cinta-cinta monyet menjadi pelengkap cerita indah .

Gerombolan gerombolan mulai tumbuh saat itu, kawan – kawan sebaya adalah sabat paling sempurna, kawan yang selau setia menemani kemanapun kita pergi. ALAKATONKS adalah nama bendera kebanggan kami, nama ini sebetulnya di adopsi dari kelompok orang yang lebih dewasa dari kami yang salah satu anggotanya adalah ketua geng kami “petot” panggilan aneh tapi berkarisma tidak jauh dari musolini pada saat itu. adapun ALAKATONKS awalnya di ambil dari nama ketua geng tersebut yang sebenarnya. “KATONK” anak yang membawa banyak tren-tren yang up date dari Jakarta, mulai gaya hidup, bahasa, cara bercanda,sampai model pakean. mungkin kurang lebihnya dia adalah trend center pada saat itu sehingga kami selalu dianjurkan untuk meniru semuanya biar kelihatan gaul katanya, bahkan kadang-kadang gaya berjalan kami pun lebih Jakarta dari pada orang-orang Jakarta yang sungguhan. Maka singkat cerita ALAKATONKS berarti ALA/GAYA SI KATONK , gaya yang dianggap up date, modern dan gaul oleh kami.

Semua baju angota kami digambari bagin belakang bawahnya dengan gambar DIDO yang sedang memangul pensil besar dan memakai tas slemapang sepanjang tumit, nyentrik ,norak, aneh tapi educated , hal ini membuat kami bangga dan semakain ingin mendapat pengakuan dari kahlayak bahwa kami sudah dewasa dan educated person.

Kelakuan- kelakuan aneh kami tidak semuanya mendapat lampu hijau dari orang tua, sehingga kami sering di fonis tanpa pengadilan dan pembelaan, sebutlah nama kawan kami Paiman yang dilaporkan kakanya Paimun kepada bapanya Paijo pengusaha gula aren dari timur begitu kira-kira orang kampung memangilnya, gara-gara bolos dia harus kena hukuman memanjat pohon nira sambil teriak teriak tanpa baju selama satu bualan seperti aristoteles meneriakan ureka saat menemukan teorinnya, atau munkin lebih tepatnya seperti penjat-pemanjat pohon kelapa tradisional dari Sumatra barat. aku yang kena vonis satu bualan mengisi bak mandi gara-gara potongan rambut Mohawk, Ada juga cerita yang agak lucu dari teman kami Kacir, sepanjang hari dia menggerutu karena celana levis kesayangannya yang ia sobek dibagian lututnya kemarin di jahit oleh ibunya semaleman.

Selain pertemannann yang erat, kami pun memiliki cerita cinta monyet masing-masing, seperti Petot lina yang romantic dan banyak conflict, atau cerita Dudi yang selama dia mencintai wati maka selama itulah dia di tolak kasihan, malang malang sekali. cerita ku yang sering kegeeran dan sering di panggil ke ruang BP gara – gara gerombolan di DI TII pimpinan letnan Petot yang bikin ulah mengatasnamakan perintahku untuk memukuli teman laki-laki kami dari kelas lanin yang mencoba mendekati perempuan yang baru sehari aku kenal.

Semua kegiatan di sekolah sangat membekas pada kami penuh konflik,romantisme,hukum tanpa pembelaan, dan hiruk pikuk anak kampung yang sangat ingin kelihatan gaul dan di anggap dewasa, semuanya sangat indah, indah sekali

Cerita ini terjadi pada hari senin saat kami mau mengikuti kegiatan rutin upacara bendera. cerita ini berawal dari ketua geng kami letnan Petot yang meminta kesetia kawanan kami untuk tidak memakai kaos kaki. maka atas nama kesetia kawanan kami pun membuka kaus kaki kami, padahal pada hari sabtu salah satu guru BP paling bengis sudah membri peringatan kalau kami harus wajib mesti kudu pake kaus kaki,kalau tidak “kalian akan kami kirim ke nusa kambangan atau palaing tidak kalian akan mendapatkan hukuman seperti hukuman di guatanamo katanya sambil mendengus-dengus melengkapi raut muka kebengisannya.

Sinkat cerita upacara pun di gelar, dan sanguru BP bengis kami pun sudah tidak sabar ingin mengaplikasikan hukuman yang sudah dia rencanakan dengan matang satu bulan sebelumnya, demi mendidik kami yang kelakunnya gak karu-karuan supaya menjadi manusia yang sopan pintar dan memenuhi janji kami, 10 pasal yang selau kami bacakan pada hari jumat sore dengan seragam coklat-coklat.

Razia pun di mulai, letnan Petot pun segera melakukan sandi tanda bahaya sandi untuk melarikan diri, tanpa pikir panjang jurus seribu langkah kami pun di mulai lariiiiiiiiiiiiiiiiiii, sang guru PB kami meneriakan perintah kepada beberapa anggota osis untuk mengejar kami, suasana pun berubah menjadi rusuh seperti suasana pengejaran pedagang kaki lima oleh trantib. Masalah lari kami memeng jagonya hingga tak satupun dari kami yang berhasil di tangkap, namun seberapa cepatnya lari kami akhirnya kami harus menyerah karena ternyata pintu gerbang sekolah kami sudah digelayuti lima buah kunci gembok dan disitulah nasib kami berakhir.

Kami pun di giring kedepan halaman sekolah dan harus menanggung hukuman yang sudah di susun dengan matang oleh sangguru BP bengis pujanan bangsa, karena kami kena pasal berlampis maka sepanjang hari kami harus mempertanggungkan kelakuan kami mulai dari di jemur, lari, push up sampai membersiskan toilet, masalah cape tidak begitu membuat kami jera, namun yang akan selau kami ingat adalah sorot mata kekasih kami yang merasa sedih dan malu melihat kami, aiiikh cinta cinta, terutama bagi aku sebab pada saat itu aku sedang jatuh cinta atau lebih tepatnya kegeeran oleh salah seorang anggota osis . namun ternyata tidak selamanya yang menyakitkan itu berbuah sakit, nyatanya diakhir hukuman kami harus belajar menjadi praktisi upacara, seperti kacir yang harus belajar dirigen padahal jangan kan memimpin paduan suara, untuk mengikuti ketukan lagu pop pun dia harus belajar tiga hari. Dan aku, subhannalloh ternyata aku harus belajar menjadi pengibar bendera,dan yang membuat aku ingin di hukum empat jam sehari dan tujuh hari seminggu adalah perempuan yang mengajari ku adalah YElly yah yelly perempuan yang selama ini mampu mengurangi jatah beras ibu ku karena akau jadi tidak suka makan, perempuan yang sangat aku idam-idamkan. dari sinilah perjalanan cinta monyet kami dimulai. Sejak saat itu aku punya kepercayaan baru dan selalu disolialisasikan kepada gerombolan kami “ bahwa guru BP yang bengis itu adalah laki-laki pujaan bangsa.

Cinta kita memang cinta monyet ” kata orang” tapi aku masih ingat bahwa dia adalah satu alasan kenapa sekaolah ku harus aku lanjutkan , aku sadar aku siswa yang tak pernah kehabisan ide untuk berbuat onar, dan entah berapa puluh hukuman yang berbeda aku jalani dan tak membuatku jera karena aku selalu menikmati penderitaan yang hakim agung penguasa ruang Bp berikan padaku.

Aku masih ingat gara gara memukul lonceng satu jam sebelum pulang seluruh siswa membeludak keluar kelas menuju gerbang pulang dan ketika aku di sekap di kamar mandi aku malah berpusisi teriak teriak sebab aku merasa menjadi seorang sukarno yang di asingkan, saat sang hakim agung menjatuhkan hukuman lari seratus kali mengelilingi lapangan basket aku malah menjadi tontonan menarik bagi siswa lain sebab aku terlalu menikmati hukuman itu, kadang aku teriak2 sambil memangul tong sampah seperti orang yang rumahnya kebakaran, kadang aku berlari membawa sapu seolah aku adalah bung tomo yang membangunkan semangat juang para pemuda, dramatis “dalam hati ku” dan dasar budak bangor “teriak hakim agung”

Aku tidak malu orang tuaku di panggil ke sekolah sebab yang datang tukang beca sebelah pasar dan bukan bapak ku, tapi akh……….. dasar cinta memeng selau membuat apa saja jadi berbeda.

Satu hari aku mersa haru pada sikapnya, kau tau kapan?, biarlah aku beberkan rahasia besar ini pada kalian biar tidak seperti bahasa Navajo dan orang lain tahu apa alasanku, alasan ku tidak seperti Anton medan atau joni indo, alasan ku adalah cinta yah cinta monyet kata orang-orang

Satu hari aku mendengar yelly diceramahi sahabat-sahabatnya di kantin bahwa dia dan aku adalah penjahat dan penegak hukum aku mendengarkan semuanya dari ruang gati, saat dia barada dalam dua pilihan dia lebih memilih akan mengundurkan diri dari osis ketimbang meninggalkan ku katanya, dia tak pernah malu melihat aku setiap pagi menitipkan setermos cilok di warung uak nya sebelum berangkat sekolah, dia tak pernah menuntut ku untuk berubah, bagi nya yang penting aku bisa mempersembahkan nilai terbaik di setiap ulangan dan bertanggung jawab dengan apa yang aku perbuat katanya, plus aku bisa menjadi pendengar setia dan bisa memberi perhatian lebih pada nya, akh cinta- cinta kadang2 nora dan ga masuk akal kaya di sinetron

Akhirnya saat kepala sekolah baru datang dengan peraturan barunya, terpaksa aku harus merubah semuanya sebab aku takut satu hal, deportasi atau do yah do menjadi hukuman terberat yang belum tahu bagai mana cara menikmati hukumannya, aku takut, takut kalau aku tak bisa lagi melihatmu mengibarkan bendera setiap hari senin, aku takut tak bisa lagi menikmati kecantikan mu dengan seragam mayooret di hari 17an, aku takut, takut tak terbantahkan, hingga saat itu aku tak punya alsan lain untuk tidak menghapus predikat ku “BUDAK BANGOR”



Akh semua itu begitu indah dikenanang….indah indah sekali

hari ini hari yang seharusnya kau berulang tahun karena aku masih ingat satu kata untuk mengingat tanggal ulang tahun mu “YOSEP”(YELLY OPAT/EMPAT SEPTEMBER)

namun tuhan menag selau punya jalan lain

hari ini kau telah pergi, pergi ke satu tempat

tempat yang sangat jauh

tempat yang hanya bisa di raih oleh keyakinan, ilusi dan do’a

aku hanya bisa mengenang mu

pasar, sekoalah, dan terminal adalah kitab kitab yang berhasil menulis cinta monyet kita

kitab yang hanya bisa di baca oleh ku

aku masih ingat kalau aku tak sempat melihat wajah mu yang selalu ceria

wajah yang sangat pintar untuk menutupi kesedihan

aku masih bisa merasakan kesedihan ku dulu

kesedihan yang teramat dalam

sedeih baru mengetahui kau telah pergi di hari ketujuh mu

tak sempat berjabat tangan

tak sempat meminta maaf

maafkan aku…..

maaflan aku dan selamat jalan

semoga kau diterima di sisinya, amin.









 
greybluesight - by Templates para novo blogger